Tolong Rupiah Yang Lagi Terkapar, BI Diminta Timbang Naikkan Suku Bunga
Wednesday, April 17, 2024       09:45 WIB

Ipotnews - Bank Indonesia disarankan mempertimbangkan kemungkinan menaikkan suku bunga acuan sebagai langkah untuk mengerem laju pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Fixed Incomed Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Karinska Salsabila Priyatno mengatakan meskipun strategi BI berfokus pada stabilisasi rupiah terhadap penguatan dolar AS, namun, dalam konteks ketidakpastian yang berlaku, ia percaya bahwa semua kemungkinan seharusnya tetap dipertimbangkan.
"Termasuk kemungkinan kenaikan suku bunga sebagai langkah mitigatif terhadap depresiasi rupiah," kata Karinska dalam keterangan tertulis, Rabu (17/4).
Karinska menilai bahwa langkah-langkah masa depan BI akan sangat ditentukan oleh seberapa besar dan seberapa lama tekanan terhadap rupiah akan berlangsung. "Dan hal ini akan terus dipengaruhi oleh perkembangan data ekonomi AS," ujar Karinska.
Mengutip data aplikasi IPOT , Rabu (17/4) pukul 09.37 WIB, kurs rupiah bergerak melemah dari Rp15.399 per dolar AS di akhir tahun lalu menjadi Rp16.240 per dolar AS, turun 841 poin atau 5,5% secara YtD.
Selain itu dalam seminggu terakhir, kurs rupiah bergerak melemah dari Rp15.858 per dolar AS menjadi Rp16.240 per dolar AS, turun 382 poin atau 2,4%.
Pada selasa kemarin (16/4) data cadangan devisa Indonesia bulan Maret turun USD140,4 miliar pada akhir Maret 2024, turun sebesar USD3,6 miliar dari USD144 miliar pada akhir Februari. Angka ini merupakan penurunan terbesar sejak Mei 2023.
Penurunan ini dipengaruhi oleh faktor seperti pembayaran utang pemerintah dan kebutuhan untuk menstabilkan nilai rupiah di tengah ketidakpastian keuangan global. Meskipun terjadi penurunan, cadangan devisa tersebut masih terbilang memadai, setara dengan pembiayaan untuk 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang pemerintah, melampaui standar internasional 3 bulan.(Adhitya)

Sumber : admin